Lirboyo Bersholawat, Ribuan Santri Gaungkan Cinta Rasulullah
- Yohanes Vandy Indra Prasetya, S.I.Kom
- •
- 24 Okt 2025 01.27 WIB
Ribuan Santri Padati Lirboyo Bersholawat
Kominfo Jatim - Ribuan santri dan masyarakat dari berbagai daerah memadati Lapangan Barat Aula Al-Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, dalam kegiatan Lirboyo Bersholawat bertema “Mensyukuri Hari Santri Nasional 2025”.
Acara yang berlangsung khidmat ini menjadi wujud kecintaan kepada Rasulullah SAW sekaligus ungkapan syukur atas kontribusi pesantren bagi perjalanan bangsa Indonesia.
Majelis sholawat dipimpin langsung oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, yang dengan suara merdu dan penuh penghayatan memimpin lantunan sholawat bersama para santri, alumni, dan jamaah. Suasana religius pun terasa hangat dan menggugah, menyatukan ribuan hati dalam pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PBNU, PWNU Jawa Timur, serta sejumlah tokoh ulama dan pengasuh pesantren dari berbagai daerah. Kehadiran para tokoh ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah, ulama, dan masyarakat pesantren dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa pesantren memiliki peran fundamental dalam sejarah pendidikan Indonesia. Sebelum hadirnya sistem pendidikan formal, pesantren telah membentuk karakter generasi bangsa dengan menanamkan nilai keimanan, akhlak, dan kecintaan terhadap tanah air.
“Pesantren adalah soko guru pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari pesantren lahir santri-santri yang memiliki jiwa hubbul wathan minal iman (cinta tanah air adalah bagian dari iman). Kekuatan pesantren beserta seluruh ekosistemnya harus terus kita jaga sebagai benteng moral dan peradaban bangsa,” ujar Khofifah, melansir laman Dinas Kominfo Jatim, Kamis (23/10/2025).
Sementara itu, KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, menekankan pentingnya akhlak dan ketakwaan sebagai bekal utama seorang santri.
“Modal utama seorang santri adalah akhlakul karimah, adab, dan takwa kepada Allah. Jika akhlakul karimah adalah kekayaan spiritual yang paling berharga, maka takwa akan memudahkan urusan hidup dan membuka pintu rezeki,” tuturnya.
Kegiatan Lirboyo Bersholawat tak hanya menjadi ajang spiritual, tetapi juga momentum kebersamaan untuk memperkuat nilai keislaman, nasionalisme, serta rasa syukur atas peran dan kiprah santri dalam menjaga keutuhan bangsa.
Melalui kegiatan ini, semangat Hubbul Wathan Minal Iman terus digaungkan meneguhkan pesantren sebagai pusat peradaban yang melahirkan generasi berakhlak mulia dan cinta tanah air.
