Diskominfo & FPRB Jatim Gandeng Komunitas dalam Mitigasi Bencana
- Yohanes Vandy Indra Prasetya, S.I.Kom
- •
- 12 Sep 2025 10.53 WIB

Diskominfo & FPRB Jatim Gandeng Komunitas dalam Mitigasi Bencana
Kominfo Jatim - Sebanyak 96 persen penyelamatan saat bencana dilakukan langsung oleh masyarakat, mulai dari keluarga, tetangga, hingga komunitas. Fakta ini diungkapkan Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BPBD Jatim, Sriyono, dalam acara Teras Informasi bertema “Tantangan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas” yang digelar Dinas Kominfo Jatim bersama Forum PRB Jawa Timur di Ruang Anjasmoro, Kantor Diskominfo Jatim.
Sriyono menegaskan, keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama dalam upaya pengurangan risiko bencana (PRB). Program seperti Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana/Keltana) dan Keluarga Tangguh Bencana (Katana) dinilai strategis memperkuat ketahanan dari level paling dasar.
“Namun, tantangan seperti kurangnya peran tokoh lokal, koordinasi antarlembaga yang belum optimal, serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana masih harus terus diatasi,” jelasnya.
Sementara itu, Achmad Chusairi dari Forum PRB Jatim menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. “UU Nomor 24 Tahun 2007 menegaskan bahwa penanggulangan bencana bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha,” ujarnya.
Sejak berdiri pada 2013, Forum PRB Jatim telah hadir di 28 kabupaten/kota dengan dukungan lebih dari 250 organisasi relawan. Forum ini aktif melakukan advokasi, edukasi, pemetaan risiko partisipatif, hingga respons cepat berbasis komunitas. Tahun ini, Jambore FPRB Jatim 2025 juga diproyeksikan menjadi bagian dari Bulan PRB Nasional dengan agenda dialog strategis, pertukaran praktik baik, adaptasi perubahan iklim, serta penguatan jejaring inklusif.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Jatim, Putut Darmawan, menambahkan pentingnya peran media dalam mendukung budaya sadar bencana. “PRB tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Perlu partisipasi komunitas dan dukungan media agar informasi yang benar tersampaikan ke masyarakat,” tegasnya, melalui laman resmi Dinas Kominfo Jatim, dilansir Jumat (12/9/2025).
Melalui kolaborasi pemerintah, komunitas, relawan, dunia usaha, dan media, diharapkan Jawa Timur semakin tangguh menghadapi ancaman bencana, dengan desa dan keluarga sebagai garda terdepan.