Gubernur Khofifah Ajak ASN Jatim Wujudkan Filosofi “Jatim Bisa”
- Yohanes Vandy Indra Prasetya, S.I.Kom
- •
- 15 Okt 2025 13.43 WIB

Gubernur Khofifah menyematkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemprov Jatim
Kominfo Jatim — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyematkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), bertempat di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah mengajak seluruh ASN untuk menjaga integritas dan memperkuat dedikasi demi kemajuan Jawa Timur.
Satyalancana Karya Satya merupakan tanda kehormatan dari Presiden Republik Indonesia yang diberikan kepada ASN yang telah mengabdi secara terus-menerus selama 10, 20, atau 30 tahun, dengan menunjukkan kesetiaan, kecakapan, kedisiplinan, dan pengabdian tanpa cacat.
Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim, penyematan tanda kehormatan biasanya dilakukan setiap 17 Agustus atau pada hari besar nasional dan ulang tahun instansi. Namun, penyematan kali ini menjadi yang pertama kali digelar bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi dan loyalitas seluruh ASN. Mari terus jaga integritas dan sinergi, karena hal inilah yang menjadi modal utama bagi kemajuan Jawa Timur,” ujar Gubernur Khofifah, melalui laman resmi Dinas Kominfo Jatim, dilansir Kamis (16/10/2025).
Acara penyematan dilakukan dalam tiga sesi, dengan total 681 ASN penerima tanda kehormatan, terdiri dari:
- Sesi I: 240 ASN
- Sesi II: 230 ASN
- Sesi III: 211 ASN
Dalam sesi ketiga, delapan ASN dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur turut menerima Satyalancana Karya Satya. Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah kepala perangkat daerah, termasuk Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin.
Dalam momentum peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, Gubernur Khofifah juga memperkenalkan filosofi kerja baru: “JATIM BISA”, yang merupakan akronim dari Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif.
“Berdaya, karena Jawa Timur punya sumber daya manusia, infrastruktur, dan konektivitas yang luar biasa. Inklusif, karena pembangunan harus merangkul semua pihak—no one left behind. Sinergis, karena kolaborasi lintas sektor adalah kunci. Dan Adaptif, karena zaman berubah cepat, dan aparatur harus tangkas menyesuaikan diri,” jelas Khofifah.
Ia mengajak ASN untuk menjadikan filosofi tersebut sebagai pedoman kerja sehari-hari, terutama dalam menghadapi beragam dinamika sosial dan kebutuhan masyarakat.
“Mari kita terus berdaya, inklusif, sinergis, dan adaptif. Bangun komunikasi yang bijak, kuatkan kebersamaan, dan jaga integritas agar Jawa Timur terus tangguh dan bertumbuh,” pesannya, melalui laman resmi Dinas Kominfo Jatim, dilansir
Dalam arahannya, Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya komunikasi berbasis data dalam pelayanan publik. Ia mencontohkan perlunya koordinasi antar lembaga untuk mencegah kesalahpahaman, termasuk dalam isu-isu teknis seperti status jalan di sejumlah daerah.
Menurutnya, kritik dan masukan masyarakat harus dipandang sebagai bagian dari proses perbaikan kinerja pemerintah. Oleh karena itu, ASN dituntut untuk terbuka, responsif, dan objektif dalam menghadapi dinamika di lapangan.
Menutup sambutannya, Gubernur Khofifah berpesan agar ASN terus memperkuat silaturahmi, kebersamaan, dan nilai integritas, karena hal itu menjadi fondasi kepercayaan publik dan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Kita punya banyak kekuatan di Jawa Timur. Tapi yang harus kita jaga adalah kebersamaan dan integritas. Jadikan pengabdian ini sebagai amal jariyah yang manfaatnya terus mengalir bagi masyarakat dan bangsa,” pungkasnya.