Misi Dagang ke-42 di Banjarmasin, Jatim Catat Rp1,6 Triliun
- Yohanes Vandy Indra Prasetya, S.I.Kom
- •
- 18 Sep 2025 09.59 WIB

Gubernur Khofifah saat mengunjungi salah satu stand di Misi Dagang Kalsel (Foto: Rafly)
Kominfo Jatim - Komitmen Jawa Timur untuk memperluas pasar dan memperkuat jaringan perdagangan antar daerah kembali dibuktikan melalui Misi Dagang dan Investasi ke-42 yang digelar di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Dalam sehari pertemuan bisnis, transaksi yang terjalin antara pelaku usaha kedua daerah mencapai Rp1,661 triliun. Dari nilai tersebut, Jawa Timur membukukan penjualan sebesar Rp1,574 triliun, sementara pembelian produk dari Kalimantan Selatan tercatat Rp86,8 miliar.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi atas antusiasme tinggi para pelaku usaha. Ia menekankan bahwa misi dagang bukan sekadar ajang transaksi, melainkan juga wadah memperkuat sinergi lintas daerah.
“Animo dari pelaku usaha Kalimantan Selatan selama 42 kali misi dagang ini sangat luar biasa, bukan hanya dari jumlah tetapi juga omzetnya. Mari kita saling menguatkan jejaring, kolaborasi, dan sinergi baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Khofifah, melalui laman resmi Dinas Kominfo Jatim, dilansir Kamis (18/9/2025).
Sepanjang 2025, Jawa Timur telah menggelar tujuh kali misi dagang antarprovinsi, yang terbukti memberi multiplier effect bagi UMKM, sektor pertanian, hingga industri besar. Di Banjarmasin, agenda ini mempertemukan 181 pelaku usaha, terdiri dari 61 dari Jatim dan 120 dari Kalsel.
Produk unggulan Jatim yang banyak diminati antara lain telur, daging ayam, ternak sapi dan kambing, kopi, buah apel dan jeruk, rempah, pupuk, bahan bangunan, fashion, mesin las, hingga liquid brown sugar. Sementara produk Kalsel yang diminati meliputi arang halaban, arang batok kelapa, veneer kayu, ikan bandeng, patin, udang, hingga frozen food.
Sekdaprov Kalimantan Selatan Muhammad Syarifuddin, mewakili Gubernur Kalsel Muhidin, menyebut misi dagang ini sebagai momentum istimewa.
“Kegiatan ini membuka jejaring bisnis baru dan potensi kerja sama. Kami harap nilai transaksi dapat menjadi stimulus ekonomi bagi kedua daerah,” ungkapnya.
Selain transaksi, agenda ini juga menghasilkan 12 penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara OPD dan asosiasi dagang kedua provinsi, termasuk Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, Dinas Peternakan, Dinas Kominfo, serta KADIN, HIPMI, IWAPI, dan FORKAS.
Suasana semakin semarak dengan rangkaian acara budaya, mulai dari pertunjukan seni Wastra Kisah Bumi Majapahit, peragaan batik dan tenun khas Jawa Timur, hingga prosesi pembukaan dengan pemukulan alat musik tradisional Kendang Banjar.
Sejak awal kepemimpinan Gubernur Khofifah, misi dagang konsisten menjadi jembatan efektif yang mempertemukan produsen dengan pembeli secara langsung, mempercepat transaksi, sekaligus membuka peluang investasi baru. Dengan capaian di Banjarmasin ini, Jawa Timur semakin mengokohkan diri sebagai pusat perdagangan domestik yang produktif, kompetitif, dan menjadi mitra strategis bagi daerah lain dalam memperkuat kemandirian ekonomi nasional. (Van)