Sinergi Diskominfo Jatim-BSSN RI Bangun Ketahanan Siber


Sinergi Diskominfo Jatim-BSSN RI Bangun Ketahanan Siber

Sinergi Diskominfo Jatim-BSSN RI Bangun Ketahanan Siber

Kominfo Jatim – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI menggelar kegiatan Asistensi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) bagi instansi pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 6–8 Oktober 2025 di Surabaya ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketangguhan dan kesiapsiagaan keamanan siber di tingkat daerah.

Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama berkelanjutan antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan BSSN dalam membangun ekosistem keamanan siber yang kuat, adaptif, dan terintegrasi di seluruh wilayah Jawa Timur.

“Keamanan siber bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga menjadi kewajiban bersama di daerah. Karena itu, kami terus mendorong peningkatan kapasitas dan koordinasi antar-CSIRT serta antarinstansi agar layanan publik berbasis digital di Jawa Timur tetap aman, andal, dan berkesinambungan,” ujar Sherlita, melalui laman resmi Dinas Kominfo Jatim, dilansir Selasa (7/10/2025).

Pelaksanaan Bimtek dibagi menjadi tiga sesi dengan fokus yang berbeda di setiap harinya. Hari pertama (6 Oktober 2025) diikuti oleh perwakilan pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Timur. Para peserta mendapatkan asistensi teknis dan pendalaman materi mengenai tata kelola serta penanganan insiden siber di lingkungan pemerintah daerah.

Hari kedua (7 Oktober 2025) melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, rumah sakit, serta sekolah-sekolah di Jawa Timur. Sesi ini berfokus pada penguatan keamanan data dan infrastruktur digital di sektor pendidikan dan kesehatan, dua bidang yang kini menjadi target utama serangan siber.

Sementara itu, hari ketiga (8 Oktober 2025) diikuti oleh 50 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Fokus utamanya adalah peningkatan kesiapsiagaan dan kemampuan respon cepat terhadap insiden siber di sistem pemerintahan provinsi.

Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia BSSN, Agus Prasetyo, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas kemajuan signifikan dalam pembentukan dan registrasi TTIS di seluruh wilayahnya.

“Dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur, sebanyak 34 TTIS telah teregistrasi resmi di BSSN. Empat daerah lainnya—Kabupaten Probolinggo, Kota Surabaya, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Bojonegoro—saat ini dalam proses registrasi. Kami optimistis seluruhnya akan tuntas pada Oktober ini, sehingga Jawa Timur menjadi provinsi pertama dengan TTIS teregistrasi penuh di seluruh wilayah,” ungkap Agus

Berdasarkan data Diskominfo Jatim, sepanjang September 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berhasil memblokir 10.517 serangan malware dari total 2.696.099 serangan yang terdeteksi sepanjang tahun 2025. Selain itu, tercatat 91 insiden siber berhasil ditangani, di antaranya 64 kasus web defacement yang mayoritas berisi konten judi online.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada BSSN atas pendampingan yang konsisten dan berkelanjutan. Dukungan ini sangat penting dalam memperkuat sistem deteksi dini dan penanganan insiden siber di seluruh Jawa Timur,” tambah Sherlita.

Melalui kegiatan ini, Diskominfo Jatim menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi lintas sektor dalam menjaga kedaulatan siber daerah. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi digital berkelanjutan menuju pemerintahan yang tangguh, aman, dan terpercaya di era digital.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait