Teluk Biru Kini Bebas Blank Spot, Nelayan Makin Mudah Terhubung
- Yohanes Vandy Indra Prasetya, S.I.Kom
- •
- 14 Sep 2025 17.14 WIB

Kadis Kominfo Jatim dan Kabid Aptika saat berkunjung ke Kelompok Perikanan KUB Sumber Berlian
Kominfo Jatim - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kominfo Jatim meninjau wilayah blank spot di Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, menyampaikan apresiasinya atas perbaikan jaringan yang kini dirasakan langsung oleh para nelayan.
“Alhamdulillah, menindaklanjuti arahan Ibu Gubernur, keluhan sinyal di Teluk Biru sudah teratasi. Nelayan kini dapat berkomunikasi lancar hingga ke tengah laut, baik lewat chat, panggilan suara, maupun video call,” ujarnya, melalui laman Dinas Kominfo Jatim, dilansir Minggu (14/9/2025).
Sherlita menambahkan, hadirnya jaringan stabil bukan hanya mempermudah komunikasi, tetapi juga mendukung kelancaran usaha nelayan.
“Dengan dukungan teknis dari Bali, pemantauan posisi kapal kini lebih terjamin sehingga operasional nelayan dapat berjalan lebih aman,” jelasnya.
Dalam kunjungan tersebut, tim juga menyambangi kelompok perikanan KUB Sumber Berlian untuk memastikan langsung bahwa jaringan benar-benar bisa dimanfaatkan nelayan. Kehadiran tim di lapangan menjadi bukti nyata bahwa upaya peningkatan layanan komunikasi memberi dampak signifikan bagi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut.
Teluk Biru sendiri merupakan kawasan vital bagi ribuan nelayan Banyuwangi. Tercatat ada 97 bagan apung penangkap teri dan cumi dengan lampu di wilayah ini, yang melibatkan sedikitnya 13.102 nelayan. Dengan adanya sinyal yang stabil, nelayan dapat memantau posisi kapal secara real time, berkoordinasi dengan lancar, hingga melaporkan kondisi darurat dengan cepat.
Perbaikan jaringan dilakukan oleh Telkomsel dengan memasang L900 serta mengganti antena HGA pada site NGA144 di Bali untuk memperkuat jangkauan sinyal hingga ke tengah laut. Upaya lintas wilayah ini membuktikan pentingnya kolaborasi dalam mendukung mata pencaharian masyarakat pesisir.
Kini, nelayan di Teluk Biru tidak hanya bisa menikmati layanan dasar komunikasi, tetapi juga layanan data seperti WhatsApp, panggilan suara, hingga video call. Selain memperkuat hubungan dengan keluarga, komunikasi lancar juga membuka peluang akses pasar, mempercepat distribusi hasil tangkapan, serta meningkatkan produktivitas.
Lebih dari itu, kehadiran sinyal stabil berkontribusi besar pada keselamatan kerja. Nelayan dapat segera melaporkan cuaca ekstrem, kecelakaan, maupun kondisi darurat lainnya secara real time. Dengan demikian, perbaikan jaringan di Teluk Biru bukan sekadar peningkatan teknologi, tetapi juga bentuk perlindungan terhadap keberlangsungan hidup dan keamanan ribuan nelayan Banyuwangi. (Van)