Khofifah Resmikan Trans Jatim Koridor VII, Mobilitas Kian Mudah
- Yohanes Vandy Indra Prasetya, S.I.Kom
- •
- 11 jam yang lalu

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan beroperasinya Trans Jatim Koridor VII
Kominfo Jatim – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan beroperasinya Trans Jatim Koridor VII yang melayani rute Terminal Lamongan – Dukun Gresik – Terminal Paciran, di halaman parkir Makam Sunan Drajat, Kabupaten Lamongan.
Peluncuran koridor baru ini menjadi kado istimewa Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur yang mengusung tema “Jatim Tangguh Terus Bertumbuh”. Sekaligus menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang murah, aman, nyaman, dan tepat waktu bagi masyarakat.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan layanan Transjatim Koridor VII,” ujar Gubernur Khofifah, melalui laman resmi Dinas Kominfo Jatim, dilansir Rabu (8/10/2025).
“Layanan ini mampu memberikan rasa aman, nyaman, kepastian waktu, harga yang terjangkau, serta integrasi antar koridor yang mendukung konektivitas antarwilayah,” tambahnya.
Koridor VII menjadi jalur penghubung strategis antara Paciran – Dukun Gresik – Karanggeneng – Sukodadi – Terminal Lamongan, melintasi kawasan pendidikan, perdagangan, dan pesisir yang selama ini membutuhkan akses transportasi terintegrasi. Dengan panjang rute mencapai 46,6 kilometer, layanan ini dioperasikan oleh 15 unit bus, terdiri dari 14 unit operasional dan 1 unit cadangan.
Selain fungsional, koridor ini juga memiliki nilai historis dan spiritual. Nama Trans Jatim Sunan Drajat dipilih sebagai simbol keberkahan bagi masyarakat Jawa Timur, sekaligus momentum memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.
“Peringatan Hari Jadi ke-80 momentum bagi kita berbenah, berinovasi serta memperkuat kolaborasi dalam membangun Jawa Timur yang lebih maju, inklusif dan sejahtera,” kata Khofifah.
Bus Trans Jatim Koridor VII hadir sebagai solusi nyata bagi masyarakat pesisir dan pelajar di Lamongan. Bus beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 21.00 WIB, melayani perjalanan pagi hingga malam bagi para pekerja, pelajar, dan santri yang membutuhkan mobilitas cepat menuju pusat kota.
Untuk menunjang kenyamanan dan aksesibilitas, disiapkan 71 titik rambu dan shelter di lokasi strategis seperti area layanan publik, kawasan pendidikan, dan sentra ekonomi lokal. Hal ini memudahkan masyarakat mengakses transportasi massal tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memastikan perbaikan infrastruktur jalan di sepanjang rute koridor agar operasional berjalan lancar dan aman. Layanan Trans Jatim Koridor VII mengusung konsep transportasi ramah kantong, dengan tarif Rp5.000 untuk masyarakat umum dan Rp2.500 bagi pelajar serta santri. Penumpang cukup menunjukkan kartu identitas atau seragam sekolah/pesantren untuk mendapatkan tarif khusus.
“Tak hanya murah, sistem pembayarannya pun mengikuti perkembangan zaman. Masyarakat bisa membayar dengan non-tunai melalui QRIS atau e-money, mendukung gerakan digitalisasi layanan publik di Jawa Timur. Layanan Trans Jatim Koridor VII ini akan digratiskan hingga 12 Oktober 2025,” ujarnya.
Melalui inovasi ini, masyarakat diharapkan semakin sadar untuk beralih ke transportasi publik sehingga dapat menekan angka kecelakaan, mengurangi kemacetan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Gubernur Khofifah juga mendorong pemerintah daerah untuk menyiapkan angkutan feeder atau penghubung dari desa, perumahan, maupun fasilitas umum yang belum terjangkau layanan Trans Jatim.
“Trans Jatim terus melakukan inovasi yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” katanya.
Salah satu inovasi tersebut adalah layanan TRADISI (Trans Jatim Ekspedisi) yang tidak hanya memudahkan mobilitas manusia, tetapi juga mobilitas barang-barang kecil dan ringan. Layanan ini terdiri atas Ludruk (Rp2.500), Pingitan (Rp3.500), dan Karapan (Rp5.000) dengan sistem pengiriman point-to-point yang cepat, hemat, dan mencakup seluruh rute Trans Jatim di semua koridor.
“Saya berharap, layanan angkutan umum seperti ini dapat dicontoh atau diterapkan oleh kabupaten/kota lain dengan melibatkan angkutan eksisting untuk turut melakukan inovasi,” pungkas Khofifah.
Untuk memudahkan pelacakan, pengiriman barang TRADISI dapat dipantau melalui fitur terbaru aplikasi Transjatim Ajaib 2.0, yang kini sudah dapat diakses masyarakat.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Effendi mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah atas perhatian dan respon terhadap kebutuhan masyarakat melalui transportasi darat yang terjangkau, berkualitas, dan berkeadilan.
“Terima kasih atas perhatian bagi kemajuan Kabupaten Lamongan. Semoga sinergi terus berlanjut serta membawa kemaslahatan bagi masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, layanan Bus Trans Jatim Koridor VII menjangkau kawasan industri, kesehatan, pendidikan, dan wisata, sehingga memberi dampak ekonomi luas, khususnya bagi sektor pariwisata dan pelaku UMKM.
“Sistem konektivitas darat yang kuat dan berkelanjutan. Tidak hanya barang dan manusia, melainkan mempercepat pemerataan pembangunan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri, Yusharto Hutoyungo, menilai peluncuran koridor baru ini merupakan wujud kolaborasi lintas sektor dalam membangun transportasi publik yang efisien, ramah lingkungan, dan berorientasi masa depan.
Ia juga mengajak seluruh pihak, baik pemerintah provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan transportasi publik di Jawa Timur.
“Menyiapkan layanan transportasi publik yang lebih baik ke depannya. Mari jadikan angkutan umum sebagai pilihan utama. Saya yakin dengan kebijakan yang tepat, Jawa Timur bisa menjadi pionir transportasi publik berkelanjutan di Indonesia,” pungkasnya.