Wagub Emil Ajak Baznas dan Pemda Bersinergi untuk Rakyat


Wakil Gubernur Jatim membuka Rakorda 2025

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, membuka Rakorda 2025 Badan Amil Zakat Nasional se-Jawa Timur

Kominfo Jatim — Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) 2025 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) se-Jawa Timur yang mengusung tema “Menguatkan Baznas dengan Mendukung Asta Cita”, di Kota Surabaya.

Dalam sambutannya, Emil menyebut kegiatan ini sebagai momentum penting untuk memperkuat peran Baznas dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Ini momen luar biasa karena Baznas menghimpun zakat dan infak dari masyarakat Jawa Timur. Kita telah menyaksikan bagaimana proses penghimpunan dan penyalurannya dikelola dengan pelayanan terbaik dan ikhtiar terbaik untuk umat,” ujar Emil, melansir laman Dinas Kominfo Jatim, Kamis (9/10/2025).

Emil hadir mewakili Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap sinergi antara pemerintah daerah dan Baznas dalam memperkuat program sosial.

“Atas amanah Ibu Gubernur, kami hadir untuk menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Baznas Jawa Timur atas sinergi dan dedikasi yang luar biasa selama ini,” ucapnya.

Lebih lanjut, Emil mencontohkan bentuk kolaborasi yang dapat dikembangkan, seperti bantuan modal bergulir bagi pelaku usaha ultra mikro, khususnya pedagang kecil dan kaki lima yang kesulitan mengakses pembiayaan formal.

“Baznas bisa bersinergi dengan program pemerintah seperti bantuan modal ultra mikro. Pedagang gerobak, misalnya, tentu tidak bisa disulitkan dengan administrasi yang rumit untuk bisa berjualan. Di sinilah peran Baznas hadir membantu mereka,” tuturnya.

Emil juga menekankan pentingnya kerja sama dalam menentukan sasaran penerima manfaat agar program sosial lebih tepat guna dan menyentuh masyarakat miskin ekstrem.

“Masih ada kantong-kantong kemiskinan ekstrem yang mungkin belum sepenuhnya terjangkau oleh program seperti PKH atau bantuan pangan non-tunai. Di sinilah Baznas bisa meningkatkan konsentrasi kegiatannya untuk membantu masyarakat yang betul-betul membutuhkan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Jawa Timur, KH. Ali Maschan Moesa, menyampaikan bahwa Rakorda Baznas merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan zakat di seluruh daerah di Jawa Timur.

“Intinya, harus ada peningkatan kualitas, baik dalam pengumpulan, distribusi, pelaporan, transparansi keuangan, maupun digitalisasi,” ujarnya.

Kiai Ali menjelaskan, Baznas Jatim terus memperkuat tata kelola berbasis digital agar data zakat, infak, dan sedekah dapat terintegrasi dengan baik.

“Semua data kami merupakan data provinsi, karena kami lembaga pemerintah non-struktural. Kami terus bersinergi dengan pemerintah daerah,” jelasnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini pengumpulan zakat Baznas Jatim telah mencapai hampir Rp48 miliar, dan ditargetkan meningkat menjadi Rp60 miliar pada akhir tahun.

“Capaian ini tidak lepas dari perhatian dan dukungan Ibu Gubernur. Kami juga melihat, kinerja Baznas di kabupaten/kota masih bervariasi, tergantung komitmen kepala daerahnya. Di sinilah suka dukanya Baznas, karena meski bersifat struktural, kami tetap harus berkoordinasi erat dengan pemerintah daerah,” tutur Kiai Ali.

Melalui Rakorda tahun ini, Baznas Jatim berharap dapat memperkuat kolaborasi antara Baznas provinsi dan kabupaten/kota dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat yang amanah, profesional, dan berdampak luas.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait