Gubernur Khofifah Beri Penghargaan untuk 604 Pendonor Jatim


Gubernur Khofifah Beri Penghargaan untuk 604 Pendonor Jatim

Gubernur Khofifah Beri Penghargaan untuk 604 Pendonor Jatim

Kominfo Jatim – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan penghargaan dan lencana kepada 604 pendonor darah sukarela yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 75 kali. Penyerahan penghargaan berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Penghargaan diberikan secara simbolis kepada sepuluh perwakilan pendonor, disaksikan Ketua PMI Jawa Timur, Imam Utomo, dan Ketua Dewan Kehormatan PMI Jatim, Emil Elestianto Dardak.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas dedikasi para pendonor yang secara konsisten berkontribusi dalam kemanusiaan. Ia juga mengajak para pelajar SMA/SMK dan Madrasah Aliyah untuk aktif menjadi pendonor melalui wadah Palang Merah Remaja (PMR).

“Insyaallah setelah ini kita akan memetakan plan of action agar SMA, SMK, dan Aliyah aktif dalam PMR supaya target minimal 4 persen pendonor dari jumlah penduduk bisa terpenuhi,” ujar Khofifah, melalui laman Dinas Kominfo Jatim, dilansir Rabu (15/10/2025).

Saat ini, tingkat donor darah sukarela di Jawa Timur baru mencapai 2–3 persen dari penduduk potensial, masih di bawah target ideal minimal 4 persen. Karena itu, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya peningkatan mutu pelayanan transfusi darah melalui Unit Donor Darah (UDD) yang berstandar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

“Pembuatan obat yang baik standarnya harus dicapai oleh UDD. Semoga PMI Jatim segera memiliki UDD provinsi yang berstandar CPOB,” tuturnya.

Jawa Timur saat ini memiliki 42 Unit Pengelola Darah (UPD) yang terdiri dari 37 UPD PMI dan 5 UPD Rumah Sakit di 37 kabupaten/kota. Gubernur Khofifah menyebut, kekuatan infrastruktur tersebut menjadi modal penting dalam menjaga ketersediaan darah, sekaligus berkontribusi besar terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi di Jawa Timur.

“Setetes darah bisa menyelamatkan sejuta harapan. Semoga semangat kemanusiaan ini terus menular ke seluruh masyarakat,” ungkapnya.

Salah satu penerima penghargaan, Setiawan (32) dari UDD Tulungagung, tercatat sebagai pendonor darah sukarela termuda dalam acara tersebut. Ia menuturkan bahwa kebiasaan donor darahnya berawal sejak masa SMA di Kedungwaru, Tulungagung, pada tahun 2010.

“Awalnya dipaksa guru dan teman, tapi berlanjut sampai sekarang karena saya sadar setetes darah sangat berarti bagi orang lain,” ujar Setiawan. Ia mengaku bangga menerima penghargaan langsung dari Gubernur Khofifah dan berterima kasih atas dorongan agar generasi muda turut aktif dalam gerakan donor darah.

Ketua PMI Jawa Timur, Imam Utomo, dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Khofifah yang telah memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan di Gedung Negara Grahadi.

“Semula acara akan digelar di Gedung BK3S, tapi berkat perhatian Ibu Gubernur, kegiatan ini dipindah ke Grahadi agar para pendonor bisa merasakan penghormatan di tempat yang istimewa,” ujar Imam.

Ia menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 135 ribu pendonor aktif di Jawa Timur, dengan target peningkatan menjadi 250 ribu pendonor pada tahun 2026. Hingga kini, PMI Jatim telah memiliki empat UDD berstandar CPOB yang berlokasi di Surabaya, Sidoarjo, Kota Malang, dan Lumajang. Sementara tiga daerah lain Jember, Tulungagung, dan Bojonegoro  tengah dalam proses sertifikasi.

Menutup sambutannya, Imam Utomo juga menyinggung rencana Musyawarah Provinsi (Musprov) PMI Jawa Timur yang akan digelar untuk memilih ketua baru periode mendatang.

“Saya sudah 82 tahun, banyak yang meminta saya maju lagi, tapi semuanya saya serahkan kepada peserta Musprov. Yang penting, PMI Jatim harus tetap solid demi kemajuan bersama,” tegasnya.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait