Rapat Strategi Kaltara Melalui Optimalisasi LANTERA (Pelayanan Dokter Terbang) di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan Provinsi Kalimantan Utara
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara menyediakan dokter dan petugas medis untuk melayani warga di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan terisolir.
Program pelayanan kesehatan ke wilayah Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan atau disingkat DTPK di Kalimantan Utara (Kaltara), kembali dilaksanakan oleh jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. Bulan ini program yang dinamai layanan dokter terbang itu, dilakukan di dua wilayah DTPK di Kabupaten Malinau. Yakni di Desa Gong Solok, Kecamatan Malinau Selatan Hilir dan Desa Sesua, Kecamatan Malinau Barat.
Utamanya untuk masyarakat miskin, Pemprov. Kaltara ada program menjemput pasien warga miskin. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam hal ini Dins Kesehatan menyiapkan ambulans untuk menjemput secara gratis sesuai instruksikan Gubernur Kaltara Dr. H. Irianto Lambrie kepada semua jajaran kesehatan, agar memberikan pelayanan yang maksimal kepada warga miskin. Kita juga memiliki ambulans air yang siap melayani warga secara gratis, program ini sangat dirasa manfaatnya oleh masyarakat, sehingga diinstruksikan kepada OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkaitnya untuk melanjutkan.
Selama 2019 hingga saat ini, program layanan kesehatan dokter terbang sudah dilaksanakan di 12 desa di Kaltara. Yaitu di Desa Long Bang, Antal, Liago, Tias dan Silva Rahayu (Kabupaten Bulungan). Kemudian di Sei Nyamuk Sebatik Timur, Desa Long–Bawan Krayan, Desa Long Umung, Krayan Timur (Kabupaten Bulungan), serta Desa Metut, Long Loreh, Desa Sesua, dan Desa Gong Solok (Kabupaten Malinau).
Melalui program yang dinamakan “Dokter Terbang” ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara menyediakan dokter dan petugas medis untuk melayani warga di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan terisolir.
Selain ‘dokter terbang’, ada beberapa program lain yang dilakukan oleh Pemprov Kaltara.
Seperti di antaranya, bantuan premi untuk layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui program Kartu Kaltara Sehat atau Kartu Indonesia Sehat, kemudian jemput pasien gratis, utamanya bagi warga tidak mampu, bantuan ambulans ke kabupaten/kota, pengadaan ambulans air, serta beberapa layanan lainnya.
Semua ini lakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, karena kesehatan itu sangat penting. Jika masyarakat sehat, produktifitas meningkat, ekonomi juga naik. Kesehatan juga menjadi salah satu indikator penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), di mana IPM merupakan bagian dari wujud keberhasilan dalam pembangunan.
Melalui program ini, Gubernur berharap masyarakat yang berada di wilayah-wilayah yang sulit terjangkau bisa terbantu. Untuk pemerataan, dalam pelaksanaannya nanti diharapkan lebih diperluas. Utamanya terhadap daerah-daerah yang selama ini belum terjangkau pelayanan.
Sebagai informasi, tahun ini program dokter terbang untuk DTPK di wilayah Kaltara dialokasikan melalui APBD 2019, sebesar Rp739 juta yang menapaki 14 daerah pelaksanaan.