Pemprov Jawa Timur Kerjasama dengan Pusdiklat Kemenkominfo Adakan DLA
Jatim Newsroom – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indoensia (Kemenkominfo) RI akan melaksanakan Digital Leadership Academy (DLA) pada 22 November -13 Desember 2023.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPSDM Kementerian Kominfo RI, Baso Shaleh, mengatakan, BPSDM secara tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) adalah mengembangkan kompetensi, baik masyarakat, Aparatur Sipil Negara (ASN) secara keseluruhan untuk kompetensi komunikasi, informasi dan digital. Tiga Komponen ini di dalamnya ada berbagai program, antara lain DLA. Program DLA ini adalah sebuah pelatihan yang diadakan untuk membangun rasa kepedulian dan kemauan, bahwa adaptasi teknologi menjadi sebuah hal yang penting.
DLA merupakan program pelatihan pengembangan SDM dari Kemenkominfo yang dikhususkan untuk level pimpinan di sektor publik ( Kementerian, lembaga, pemerintah non kementerian, Pemda, perguruan tinggi dan sektor privat atau swasta) yang bertujuan meniungkatkan kapasitas para pimpinan dalam menginisiasi dan mendorong perubahan guna mendukung akselerasi tranformasi digital di Indonesia.
“DLA sudah menghasilkan alumni 600 orang di seluruh Indonesia dan tergabung dalam asosiasi pimpinan digital Indonesia ini akan terus kami kembangkan dengan seluruh provinsi terutama Jawa Timur yang memberikan dukungan program-program pengembangan kompetensi di bidang IT,” terang Baso, saat podcast di Diskominfo Prov Jatim dengan tema “Digital Leadhership Achadem”, Kamis (2/11/2023).
Sementara itu, Ketua Tim kerja DLA BPSDM Kominfo RI, Sadjan, mengatakan, tujuan utama DLA adalah pertama, untuk mengubah mindset para pemimpin agar memahami bahwa transformasi digital itu suatu keharusan. Kedua, untuk memberikan penguatan terhadap kemampuan kolaborasi para pemimpin dalam melaksanakan tugas pembangunan di semua sekto. Kolaborasi mereka akan menjadi sangat penting apabila pemimpinnya paham bahwa pembangunan yang dilakukan oleh sektornya itu akan berdampak dan tergantung serta terkait dengan sektor lain.
Kemudian yang ketiga adalah memberikan kemampuan pemimpin untuk membuka kesempatan pengembangan industri digital diwilayah kerjanya.
“Secara teknis pelatihan akan dilakukan dengan dua cara, yakni online dan hybrid. Khusus untuk Jawa Timur nanti akan ditetapkan outputnya menyusun rencana aksi. DLA ini diadakan juga untuk mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia antara lain untuk mewujudkan percepatan tranformasi teknologi di sector pemerintahan berbasis elektronik atau SPBE,” ujarnya.
Program DLA dibagi dalam tiga skema, yakni Smart Digital Indonesia Maju, kedua Smart Digital Leader Semakin Digital dan ketiga Smart Digital Leader Province. (yan/s)