Petani di Kaltara Peroleh Kartu Tani
Gubernur Kaltara Serahkan Kartu Tani Sebanyak 1.786 Petani Dari 7.000 Lebih Petani di Kaltara
Sebanyak 1.786 petani dari 7.000 lebih petani di Kaltara telah memperoleh Kartu Tani. Ini merupakan program pemerintah bekerjasama dengan lembaga perbankan. Di Kaltara, kerjasama dilakukan dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Melalui Kartu Tani, ini berhubungan dengan kemampuan beradaptasi sektor pertanian dengan kemajuan zaman yang kini serba mengandalkan kemudahan teknologi.
Kelebihan kartu tani ini, di antaranya mencegah penyimpangan subsidi pupuk, mempermudah peredaran uang, tabungan, mencegah terjadinya kejahatan dan lainnya.
Dalam hal ini, pemerintah bekerjasama dengan BRI untuk memfasilitasi dan distribusi Kartu Tani di Indonesia.
Kerja sama pelaksanaan Kartu Tani dengan BRI, cukup baik. BRI dikenal sebagai BUMN dengan aset yang besar, serta dikenal sangat kredibel dan akuntabel serta terpercaya. Kartu Tani ini sulit ditiru karena disertai dengan identitas diri pemegangnya.
Bersamaan dengan penandatanganan kerja sama penyaluran Kartu Tani, Gubernur Kalimantan Utara Dr. H. Irianto Lambrie sekaligus membuka sosialisasi bersama Pemimpin Wilayah Kanwil BRI Banjarmasin, Bapak Heri Santoso.
Secara umum, pembangunan pertanian dimulai dengan terencana dan terprogram bagus oleh pemerintah. Sebelumnya, pembangunan pertanian cukup kacau oleh berbagai konflik didalam negeri.
Dari dulu, tujuan pembangunan pertanian adalah mensejahterakan petani. Sebuah negara tidak akan berdiri tegak tanpa adanya petani, tidak ada yang mengurusi pangan.
Ada beberapa hal penting yang harus dipahami terkait dengan pertanian. Adapun faktor yang mempengaruhi pembangunan pertanian di daerah, yakni :
1) Faktor produksi pertanian. Seperti lahan, SDM petani dan keluarganya, air, iklim (udara), sinar matahari dan lainnya.
2) Sarana produksi pertanian. Seperti, bibit, pupuk, pestisida, dan lainnya.
3) Teknologi pertanian. Dalam hal ini, Indonesia sempat berswasembada pangan. Namun, saat ini semakin sulit. Bahkan lebih banyak mengimpor bahan pangan. Untuk itu, penting kiranya memanfaatkan pengembangan teknologi pertanian untuk menciptakan produk pertanian yang unggul.
4) Pemasaran produk pertanian. Padahal ini, Indonesia juga masih lemah. Saat ini, diharapkan petani tak hanya sekedar memproduksi tapi juga dapat memasarkan produknya dengan lancar.
Terakhir, Gubernur Kaltara berterima kasih atas kerjasama penyaluran Kartu Tani ini. Semoga kerjasama ini akan meningkatkan kesejahteraan petani dan memajukan pertanian di Kaltara, juga Indonesia pada umumnya.