Pemprov Sumbar Canangkan Gerakan “Sumbar Tangguh Bencana”
Padang – Sepuluh tahun lalu, 30 September 2009, Sumatera Barat diguncang gempa besar berkekuatan 7,6 Skala Richter dengan pusat gempa 57 KM barat daya Kota Pariaman pada kedalaman 71 KM di Patahan Mentawai (bawah laut). Selain menelan korban jiwa, bencana juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan sarana prasarana.
Peringatan 10 tahun gempa Sumbar, salah satu upaya mewarisi pengetahuan bencana kepada generasi selanjutnya agar tidak lupa dan meneruskan informasi ini nantinya. Sebab gempa terjadi dalam periode yang panjang, bahkan bisa mencapai 100 tahunan.
Demikian diungkapkan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit dalam sambutannya saat Peringatan 10 Tahun Gempa Sumbar yang dilaksanakan di Hotel Inna Muara Padang, Senin (30/9) malam.
“Peringatan ini sebagai momentum untuk mengenal kembali potensi gempa di daerah kita serta upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Saya mengharapkan kesadaran bahwa pengurangan resiko bencana adalah tugas bersama dan semua pihak dapat bersinergi mewujudkan Sumbar Tangguh Bencana,” tambah Nasrul Abit.
Acara yang dihadiri lebih 500 undangan ini menghadirkan cerita dari penyintas mengisahkan pengalaman ketika gempa terjadi. Terlihat para tamu khidmat dalam mengikuti cerita dihadirkan, karena kisahnya sangat menyentuh dan sekaligus menyadarkan saat itu Sumatera Barat Belum memiliki pengetahuan tentang gempa serta masih minim daerah evakusi.
Selanjutnya rangkaian acara menampilkan teaterikal gempa 30 September 2009. Pembukaan teatrikal menampilkan tentang keindahan alam Sumatera Barat dan juga potensi bencana yang ada. Selanjutnya teaterikal mengajak hadirin untuk muhasabah diri dan bangkit dalam menghadapi bencana.