Pemprov Kaltara Berikan Bantuan ke Nelayan
Pembudidaya Dibantu Bibit, Kepada Nelayan Tangkap Diberikan Peralatan
TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kembali menyalurkan bantuan fasilitas tangkap dan budidaya kepada nelayan di Kaltara. Bantuan tersebut dialokasikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Provinsi Kaltara 2019.
Jenis bantuannya, seperti dilaporkan oleh Kepala DKP Kaltara Amir Bakry kepada Gubernur Dr H Irianto Lambrie, di antaranya untuk nelayan tangkap berupa tambatan perahu TPI Tanjung Selor. Kemudian lampu garam dan peti ikan untuk nelayan tugu, serta mesin dongfeng 24 PK untuk nelayan di Pulau Tias. Bantuan lainnya, berupa Generator Set (Genset) dan warik untuk nelayan Tanjung Palas Timur dan Sebatik, serta jaring milenium untuk nelayan kapal trawl.
Gubernur mengatakan, bantuan ini ditujukan untuk mendorong peningkatan usaha perikanan sekaligus meningkatkan motivasi nelayan untuk meraih pendapatan yang lebih baik. “Tujuan lainnya, adalah mendorong penguatan usaha perikanan di Kaltara serta meningkatan kesejahteraan nelayan tangkap dan budidaya di Kaltara,” kata Irianto.
Melalui bantuan yang diberikan tersebut, diharapkan Gubernur, akan mampu bermanfaat untuk menunjang kegiatan nelayan dalam mengembangkan usahanya. Baik tangkap maupun budidaya perikanan. “Melalui DKP, Pemprov Kaltara juga akan memberikan bantuan bagi nelayan budidaya ikan. Yakni, berupa bantuan bibit Bandeng sebanyak 2 juta ekor dan bibit induk unggul Udang Windu,” urainya.
Untuk bantuan selanjutnya ini, kata Gubernur, didampingi H Amir Bakry, pembagiannya akan dibantu oleh pihak asosiasi tambak. “Kalau tambaknya 10 haktare, bisa mendapatkan bibit hingga 20 ribu ekor,” jelas H Amir.
Untuk bibit induk Udang Windu sendiri, didatangkan DKP Kaltara yang berkelas unggulan. Dalam pendistribusiannya akan dibantu DKP Tarakan, utamanya ke hatchery.
Lebih jauh, dijelaskan H Amir bahwa bantuan jaring millenium merupakan teknologi alat tangkap yang cukup efektif untuk menangkap ikan demersal (ikan yang hidup dan makan di dasar laut dan danau) maupun ikan pelagis (ikan yang hidupan di permukaan air hingga kolom air antara 0 hingga 200 meter).
“Jaring millenium merupakan pengganti trawl atau pukat hela. Secara bertahap, nelayan yang menggunakan pukat hela akan ditarik alat tangkapnya dan diganti dengan jaring millenium,” ungkapnya.
Sebagai informasi, nelayan yang menerima bantuan tersebut merupakan nelayan kecil pengguna kapal dibawah 10 gross tonage (GT) yang diusulkan melalui pemerintah kabupaten dan kota kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. Dimana, rata-rata nelayan tangkap di Kaltara yang menerima bantuan ini, paling banyak memiliki kapal 3 hingga 5 GT.
Selain itu, pada 2020 DKP Kaltara kembali merencanakan pemberian bantuan untuk nelayan tangkap dan budidaya. Dimana, untuk nelayan budidaya akan dibantu bibit bandeng 2 juta ekor, indukan udang windu (untuk nelayan di Tarakan), bibit rumput laut, serta perahu 20 unit dan mesin kapal 15 PK untuk pembudidaya rumput laut. Sedangkan, bagi nelayan tangkap akan diberikan bantuan kapal penangkap ikan 5 GT yang dialokasikan sebanyak 15 unit, jaring insang 620 pcs, dan mesin tempel 15 PK sebanyak 3 unit.