Surabaya, Askompsi – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT PWU, kembali memperluas layanan Lumbung Pangan Jatim hingga 19 Kabupaten/kota di Jatim. Bahkan pembukaan layanan lumbung pangan Jatim ke 19 Kabupaten/kota ini langsung dilakukan oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Dirut PWU Jatim, Erlangga Satriagung, bersama Dirut PT Pos Indonesia, Gilarsi Wahyu Setijono dengan memberangkatkan sejumlah Go-Jek dan PT Pos yang dibekali sembako yang diantarkan menuju 19 Kab/kota dari Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (9/7).
Direktur PT Panca Wira Usaha, Erlangga Satriagung, selaku penyelenggara Program Lumbung Pangan Jatim menjelaskan, sebelumnya Lumbung Pangan Jatim hanya melayani 11 kabupaten kota. “Semula berasal dari 3 daerah yaitu Surabaya, Gresik, Sidoarjo. Kemudian ditambah lima daerah yaitu Kabupaten dan Kota Mojokerto lalu Kabupaten dan Kota Pasuruan serta Bangkalan,” kata Erlangga saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Kamis (9/7).
Setelah itu diperluas lagi ke Malang Raya yaitu, Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu. “Kali ini ditambah 8 kabupaten kota lagi sehingga totalnya 19 kabupaten kota atau 50 persen dari jumlah kabupaten kota di Jatim,” lanjutnya.
Delapan kabupaten kota tambahan ini antara lain Jombang, Nganjuk, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Madiun.
“Mudah-mudahan bisa bertambah lagi. Targetnya minggu depan kita melakukan perluasan lagi ke sembilan daerah sehingga pada Bulan Juli sudah menjangkau 28 kabupaten kota,” kata Erlangga yang juga Ketua KONI Jatim ini.
Dalam kesempatan yang sama Dirut PT Pos, Gilarsi Wahyu Setijono menegaskan, bahwa PT Pos siap untuk mensukseskan perluasan layanan Lumbung Pangan Jatim tersebut. “PT Pos dengan network dan SDM yang dimiliki, dan pengalaman yang kita punya siap hadir membantu Jawa Timur dalam upaya bersama melewati Pandemi ini,” kata Gilarsi.
Gilarsi menambahkan, dalam Pandemi Covid-19 ini setiap daerah harus bisa bertahan dengan cara memunculkan ide dan inovasi baru salah satunya adalah dengan menghadirkan biaya logistik yang murah. “Sebenarnya suatu yang salah kaprah ketika biaya logistik itu mahal. Biasanya truk berangkatnya penuh tapi baliknya kosong, ini karena koordinasi antar wilayahnya tidak terjalin,” tambahnya.
Untuk itu, PT Pos lanjut Gilarsi siap membantu semaksimal mungkin untuk berkoordinasi dan mendukung ide ide dari Pemprov Jatim salah satunya adalah Lumbung Pangan Jatim. “Dengan biaya logistik yang lebih murah masyarakat bisa mendapatkan kualitas produk yang lebih baik dengan kualitas yang sama atau bahkan lebih baik,” pungkasnya. (Diskominfo Prov Jatim/non-pca)