Surabaya, Askompsi – Pemprov Jatim bersama dengan PT Markplus Indonesia resmi menjalin kerjasama dalam hal pengembangan SDM Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan metode CIEL (Creativity, Innovation, Entrepreneurship, Leadership). Penandatanganan dilakukan secara online antara Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dengan CEO Markplus, Hermawan Kartajaya, Jumat (2/10/2020) sore.
Khofifah mengatakan, ASN Pemprov Jatim memiliki potensi yang bagus dalam hal kinerja. Namun, ia berharap dengan adanya kerjasama dengan Markplus, bisa memberikan tambahan pengetahuan terkait kinerja yang terukur.
“Awal saya dilantik menjadi Gubernur Jatim, saya ketemu dengan para Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Kita harus kerja keras dengan baik dan berikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Namun masyarakat juga harus tahu kita sudah bekerja dengan baik,” jelasnya.
CIEL ini, kata dia, menjadi bagian yang sangat penting. Di mana ASN harus menjadi manajer leader di lingkungan terkecil mereka berada. “Terlebih di tengah pandemi Covid-19 ini, adaptasi dalam format kebiasaan baru, maka kinerja pun harus tetap bisa terukur,” tegasnya.
Khofifah menjelaskan, ada Indeks Kinerja Utama (IKU) yang menjadi dasar LKPJ yang dinilai DPRD Jatim. “Untuk mencapai itu (IKU yang terukur) tidak mudah. Mengubah channel yang biasa jadi luar biasa atau extra ordinary,” tuturnya.
Di bawah kepemimpinannya, Khofifah juga kembali menegaskan Motto CETTAR (Cepat, Efektif dan Efisien, Tanggap, Transparan, Akuntansi, dan Responsif). “CETTAR digabungkan dengan CIEL ini harus di break down oleh seluruh ASN,” ujarnya.
Ia berharap, kerjasama dengan Markplus dapat melahirkan kerja konkret dan berpikir out off the box bagi seluruh ASN Pemprov Jatim. “Selama ini ASN agak susah bekerja karena sungkan dengan pimpinan dan SOP yang ketat. Maka, Markplus bersama Pak Hermawan Kartajaya, kami harapkan bisa memberikan solusi perbaikan kinerja bagi para ASN,” harapnya.
Hermawan Kartajaya melalui sambungan online mengungkapkan, metode CIEL belum pernah diterapkan di Indonesia. Namun, untuk pertama kalinya, CIEL akan diajarkan pada ASN Pemprov Jatim.
“CIEL ini pertama kali di Indonesia. Kami berharap Jawa Timur menjadi pioner dan leader bahkan percontohan di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Terutama di 2025 dan menuju 2045 di mana generasi alfa yang menginjak remaja akan memiliki peran penting dalam pembangunan dan SDM,” ungkap pria asli Surabaya tersebut.
Kepala BPSDM Jatim, Aries Agung Paiwai, menambahkan, kompetensi ASN saat pandemi dan pasca pandemi perlu diperkuat. Untuk itu, kerjasama Pemprov Jatim dan Markplus diharapkannya mampu meningkatkan kompetensi SDM Jatim terhadap nasional.
Aries juga meminta para Widyaiswara Pemprov Jatim di bawah BPSDM bisa sinergi dengan Markplus dalam peningkatan kemampuan mengajar dengan metode CIEL. Ia juga berharap pejabat eselon III dan IV yang memiliki peran pengawasan dan administrator program juga ikut belajar dan memberikan semangat dan motivasi pada staf serta masyarakat. (Diskominfo Prov Jatim/non-afr)