Kadis Kominfo Jatim : Lembaga Penyiaran Perlu Lakukan Transformasi Digital
Jatim Newsroom – Lembaga penyiaran perlu melakukan transformasi dengan memanfaatkan teknologi digital dan media sosial untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas siaran. Selain itu, untuk memastikan kebutuhan ragam akses informasi masyarakat bisa terpenuhi.
Untuk itu, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur dan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Jawa Timur menggelar Workshop Transformasi Digital bagi Lembaga Penyiaran, di kantor Diskominfo Jatim, Surabaya, Senin (10/7/2023).
“Hari ini kolaborasi antara Kominfo Jatim, KPID Jatim, dan Relawan TIK membuka ruang bagi lembaga penyiaran untuk belajar bersama terkait pemanfaatan teknologi digital,” ujar Kepala Diskominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin.
Kadis Sherlita mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Ia pun menyampaikan lembaga penyiaran bisa mempublikasikan kembali konten-konten yang diproduksi oleh Diskominfo Jatim. Mulai dari berita yang ditayangkan di website, konten media sosial, konten berita audio visual, hingga Iklan Layanan Masyarakat (ILM).
“Saya mengapresiasi yang sudah jauh-jauh datang ke Surabaya untuk belajar. Ini menjadi salah satu cara dan jalan kita untuk mempersiapkan pemilu serentak di 2024. Di kesempatan ini saya juga mengajak KPID dan Relawan TIK mulai sekarang bisa bersama-sama menyiapkan pemilu 2024,” kata Sherlita.
Di forum yang sama, Ketua KPID Jatim, Immanuel Yosua, menerangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberi pembekalan kepada Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) di Jatim agar dapat menjalankan fungsinya dengan semakin baik bagi masyarakat Jatim. Selain itu, juga untuk mempersiapkan insan penyiaran di lingkungan LPPL untuk memiliki daya saing di tengah persaingan media.
“Misi utamanya adalah penguatan kapasitas bagi Bapak/Ibu. Serta menguatkan sinergi, jejaring, dan diseminasi informasi pmbangunan yang sudah dirintis Kominfo Jatim. Ini juga sesuai dengan semangat IKI. Ada inisiasi yang kita kolaborasikan sehingga memunculkan inovasi yang berbasis konvergensi media,” terang Ketua KPID Jatim.
Relawan TIK Jawa Timur, Eko Sugiono, hadir sebagai narasumber dan menerangkan tentang Strategi Marketing Penyiaran Digital. ”Saya akan menerangkan tentang bagaimana merencanakan strategi digital marketing yang efektif dan efisien,” tuturnya.
Eko menerangkan ada 6 (enam) alasan pentingnya digital marketing, yaitu hemat biaya, jangkauan luas, menemukan audiensi ideal, kompetitor sudah melakukannya, dan hasil yang terukur. ”Selain itu, investasi media digital jauh lebih rendah daripada media tradisional dan pengembaliannya lebih tinggi,” jelasnya.
Sebanyak 21 LPPL kabupaten/kota di Jawa Timur diundang dalam acara ini. Ada ATV Kota Batu, Radio Blambangan Banyuwangi, Radio Mahardhika FM Blitar, Radio Persada FM Blitar, Radio Malowopati Bojonegoro, Radio Mahardika FM Bondowoso, Radio Suara Jombang, Radio Suara Lumajang, dan Radio Suara Madiun.
Selain itu, ada Radio Magetan Indah, Radio Wika FM Mojokerto, RSAL FM Nganjuk, Radio Suara Ngawi, Radio Suara Pacitan, Ralita FM Pamekasan, Radio Suara Pasuruan, Bromo FM Probolinggo, Radio Suara Kota Probolinggo, Radio Praja Angkasa Trenggalek, Radio Pradya Suara Kabupaten Tuban, dan RGR FM Tulungagung. (idc/s)
#Diskominfo Jatim #transformasi digital #KPID Jatim #relawan TIK #Lembaga penyiaran