Kominfo Banten, Kirim Peserta Festival Pertunjukan Rakyat Tingkat Nasional
Namun demikian, eksistensi media komunikasi tradisional masih relevan dalam era masyarakat 4.0. “Komunikasi tradisional lahir dari masyarakat itu sendiri sehingga memiliki emosi yang kuat keberadaan dengan psikologis masyarakat. Sehingga, masih efektif untuk menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan dari pemerintah kepada masyarakat,” tambah Komari.
Selain itu, menurut Komari, pemberdayaan media komunikasi tradisional sebagai bentuk kepedulian pemerintah, khususnya Pemprov Banten, untuk pelestarian seni dan budaya masyarakat. “Meski kita berada dalam era masyarakat 4.0 yang seluruh aspek kehidupan dipengaruhi teknologi informasi dan komunikasi, budaya lokal tidak boleh punah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Banten, Amal Herawan Budhi mengatakan, Provinsi Banten sudah melakukan pembinaan terhadap pelaku media komunikasi tradisional. Dan, Amal berharap, Provinsi Banten bisa tampil sebagai juara dalam Festival Pertunjukan Rakyat Tingkat Nasional tahun ini.
Festival tersebut dilaksanakan dalam rangka Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi (SAIK) 209 yang diselenggarakan Kementrian Komunikasi dan Informatika RI dengan mengusung tema “Merawat Kemerdekaan Untuk Indonesia Satu.”
Amal mengatakan, Banten akan bersaing dengan provinsi-provinsi lain se-Indonesia. Rombongan Dinas Kominfo Banten sudah bertolak ke Pangkal Pinang, Rabu, 23 Oktober 2019. Dalam festival tersebut, akan dipertunjukkan Seni Lenong Kota Tangerang dengan judul “Prahara Berita Palsu.”
