Tanpa Data, Kebijakan Jadi Lebih Mahal
SEMARANG – Data tak sekadar angka atau informasi tertulis, namun telah menjadi aliran darah dalam mengambil sebuah keputusan untuk membangun negara. Pentingnya data ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono ketika menghadiri dan mendampingi Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin dalam Upacara Peringatan Hari Statistik Nasional, di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (26/9/2019).
“Data are the lifeblood of decision making. Aliran darahnya untuk mengambil keputusan adalah data. Tanpa data, kebijakan pasti akan menjadi lebih mahal karena tidak tepat sasaran,” ungkap Sentot.
Telah malang melintang di dunia statistik sejak 36 tahun lalu, lulusan Institute of Social Studies The Hague, The Netherland Belanda tahun 1992 ini menyampaikan, tantangan terbesar tujuan pembangunan berkelanjutan adalah penyediaan data. Apalagi di tengah gencarnya big data, yang menuntut peningkatan kualitas data.
Namun, ia menekankan big data tidak akan menggantikan data dengan metode tradisional seperti sensus, survei dan data administrasi. Big data akan menjadi data pendukung yang digunakan untuk melengkapi survei. Jika big data tidak terstruktur, pihaknya tidak bisa menjamin apakah big data tersebut didapatkan dari metode statistik atau tidak.
Pentingnya data statistik untuk pembangunan diakui pula oleh Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS Provinsi Jawa Tengah Agus Sudibyo. Baginya data statistik untuk pembangunan negara wajib digunakan karena semua indikator, baik perencanaan, evaluasi, maupun monitoring semua menggunakan data, yang didapat dengan metode statistik.
Selain itu, imbuhnya, data juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas SDM. Agus menyampaikan data dari BPS Jawa Tengah dapat diakses dan di-download oleh masyarakat dengan mengunjungi website BPS Jawa Tengah. Banyak data yang tersedia di laman itu, tak hanya dari sektor kependudukan, tapi juga sektor ekonomi seperti pertumbuhan e-commerce ataupun inflasi, sektor ketenagakerjaan dan lainnya.
Gubernur Jawa Tengah melalui Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen mengapresiasi para insan statistik dalam mengolah data untuk pembayaran Negara. Data statistik yang dihasilkan BPS sangat membantu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam melakukan perencanaan dan evaluasi pembangunan. Bahkan, beberapa keputusan penting diambil berdasarkan data BPS. Itu semua tak lepas dari independensi BPS dalam menghasilkan data.
Pria yang disapa Gus Yasin itu meminta BPS Provinsi Jawa Tengah untuk terus meningkatkan kerja sama dalam mewujudkan Satu Data Indonesia. Terutama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika melalui Forum Data dan Bappeda melalui Forum Satu Data.
Ditambahkan, Hari Statistik Nasional bukan hanya milik BPS, tapi milik seluruh insan statistik. Peringatan HSN ini setidaknya mempunyai tiga makna. Pertama agar semua insan statistik memahami, merayakan dan melakukan pembangunan statistik secara bersama-sama. Kedua, mendorong penyedia data statistik untuk melakukan kegiatan statistik sesuai kaidah, untuk meningkatkan kualitas produk statistik. Dan ketiga, mendorong seluruh lapisan masyarakat agar menggunakan data secara bijak. (Ic/Ul, Humas Jateng)